Senin, 19 November 2012

No Pain No Gain


HIJRAH TERINDAH BUAT LOE, SOB !
By: syam’ah pen

       Djarum jam udah nunjukin pukul 21.50 malam, suasana asrama udah mulai sepi. Suara berisik udah gak kedengaran lagi. Mungkin kebanyakan udah pada tidur atau mengerjakan tugas lainnya yang gak menimbulkan kegaduhan. Akan tetapi, lain halnya yang terjadi di kamar 7, Ahmad masih kelihatan mondar-mandir di kamarnya, sepertinya dia lagi memikirkan sesuatu. Sesuatu yang serius, sesuatu yang butuh penyelesaian dan harus dipecahin sekarang.
       BRRRAAAAKKH.... Benar saja. Ada barang yang jatuh dan pecah. Akan tetapi kayaknya bukan itu yang diharapkan Ahmad, buktinya dia masih duduk dengan kepala mengeleng-ngeleng dan sesekali mengangguk. Benar-benar hal yang patut dipertanyakan. Masalah berat apakah gerangan yang difikirkannya hingga suara pecahan tak digubris sama sekali. Sampai-sampai dua teman sekamarnya heran dan memendam beribu pertanyaan.
 Tiba-tiba pintu kamar dibuka, dan seseorang masuk. Ternyata dia yang memecahin gelas tadi karena buru-buru masuk takut ketauan satpam malam. Dia  Indra, teman sekamar Ahmad juga. Entah kenapa, Ahmad serta merta langsung menegur setelah sekian lama melamun. “Dra, baru pulang kah? Dari mana ja baru pulang jam segini”. logis tak nak asrama pulang jam segini?. Akhwat tu dah kau pulangin tak ke asramanya?. Bertubi pertanyaan yang dilontarkannya pada Indra. Indra gelagapan, mukanya merah, mungkin dia marah atau malah malu karena kali ni aksinya juga masih diketahui Ahmad. Oh iya, secantik apakah cewek tu, bro. Ampe kau layanin ini malam. Ahmad terus aja nyeletuk, soalnya dia dah gak tahan ngelihat perangai Indra yang semakin ngejadi-jadi. “Siapa yang ngelayanin?, kayaknya Indra terpancing. Tu, kau jalan seharian, ampe malam lagi! apa coba kalau bukan ngelayanin dia. “ 9w cuma main-main ma dia, jawab Indra ketus. WHAT ??? Ahmad kaget. Iya, gw Cuma isenk aja, siapa coba yang mw ma cewek yang mudah diajak jalan. Udah tw ngelanggar hukum syara’, gak sesuai aturan kampus, masih ja luluh dengan satu kerlingan mata gw yang tajam. Kalau dia kegoda, bukan salah 9w donk. Ini resiko orang yang berwajah bonafit dan berpantat berasap (maksudnya punya motor yang knalpotnya berasap yang udah ngerusak ozon). Loe tw gak kalau dia itu salah satu dari ratusan cewek yang gw ajak jalan, n seharian ni ada 2 cewek yang gw ajak, ceweknya ja yang bego n mudah diboongin dengan GoMBALAN maut gw. Kalau loe mau jalan ma dia, sok We. 9w udah bosen juga. Pengen ganti yang baru. Siapa tau, ada yang bisa ditaklukkan lagi, kan lebih menantang.
Astaghfirullahal’azim. Indra, akhwat kita tu udah baik, berkerudung, lemah-lembut, berjilbab pula, masih ja kau bernafsu menggodanya. Dimana kau letakkan otak kau. Kasihan juga cewek kau, orang tuanya nguliahin dia disini biar tambah baik, kaunya malah ngerusak nak orang. Digombal, dikasih janji palsu, baru diobral sama orang lain. Tak pelak kah kau berfikir kalau saudara perempuan kau yang dimainin cowok lain.
Udah ah, 9w ngantuk. Tukas Indra
Kau payah bro, dikasih tau yang baik. Ada ja alasannya buat menghindar.
Tililililit tililililit... Suara hp Indra berbunyi, padahal baru menunjukkan pukul 02.35 dini hari. Gak masalah sech, sekalian tahajjudan. Ternyata telpon dari kakak tertuanya. Terdengar dari seberang kakaknya menelpon sambil menangis, yang kabarnya kakaknya bercerai gara-gara sudah 5 tahun pernikahan masih belum dikaruniai anak.
Bak mendengar petir menyambar, Indra kaget. Begitu cepatkah, ia mendapatkan balasannya. Padahal baru semalam ia diingatkan sahabatnya. Tapi, kenapa harus kakaknya, kenapa harus orang yang dia sayang, kenapa bukan orang lain, kenapa ya ALLAH.
 “ALLAH tidak akan membebani suatu kaum diluar kadar kemampuannya”. ALLAH itu maha adil, dia tau apa yang terbaik untuk hambanya. Mungkin inilah yang terbaik.
“katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh ALLAH mengetahui apa yang mereka perbuat”. Demikianlah khotbah jum’at yang baru saja dilontarkan Indra.
Sob, bantu aku buat istiqomahya, ujar Indra setelah sholat selesai. Dengan senyum 2cm kekanan, 2cm kekiri ditahan 7 detik. INSYAALLAH balas Ahmad.
Oh indahnya.....

0 komentar:

Posting Komentar