HIJRAH TERINDAH BUAT LOE, SOB !
By: syam’ah pen
Djarum
jam udah nunjukin pukul 21.50 malam, suasana asrama udah mulai sepi. Suara
berisik udah gak kedengaran lagi. Mungkin kebanyakan udah pada tidur atau
mengerjakan tugas lainnya yang gak menimbulkan kegaduhan. Akan tetapi, lain
halnya yang terjadi di kamar 7, Ahmad masih kelihatan mondar-mandir di kamarnya,
sepertinya dia lagi memikirkan sesuatu. Sesuatu yang serius, sesuatu yang butuh
penyelesaian dan harus dipecahin sekarang.
BRRRAAAAKKH....
Benar saja. Ada barang yang jatuh dan pecah. Akan tetapi kayaknya bukan itu
yang diharapkan Ahmad, buktinya dia masih duduk dengan kepala mengeleng-ngeleng
dan sesekali mengangguk. Benar-benar hal yang patut dipertanyakan. Masalah
berat apakah gerangan yang difikirkannya hingga suara pecahan tak digubris sama
sekali. Sampai-sampai dua teman sekamarnya heran dan memendam beribu
pertanyaan.
Tiba-tiba pintu kamar dibuka, dan seseorang
masuk. Ternyata dia yang memecahin gelas tadi karena buru-buru masuk takut
ketauan satpam malam. Dia Indra, teman
sekamar Ahmad juga. Entah kenapa, Ahmad serta merta langsung menegur setelah
sekian lama melamun. “Dra, baru pulang kah? Dari mana ja baru pulang jam
segini”. logis tak nak asrama pulang jam segini?. Akhwat tu dah kau pulangin
tak ke asramanya?. Bertubi pertanyaan yang dilontarkannya pada Indra. Indra
gelagapan, mukanya merah, mungkin dia marah atau malah malu karena kali ni
aksinya juga masih diketahui Ahmad. Oh iya, secantik apakah cewek tu, bro. Ampe
kau layanin ini malam. Ahmad terus aja nyeletuk, soalnya dia dah gak tahan
ngelihat perangai Indra yang semakin ngejadi-jadi. “Siapa yang ngelayanin?, kayaknya
Indra terpancing. Tu, kau jalan seharian, ampe malam lagi! apa coba kalau bukan
ngelayanin dia. “ 9w cuma main-main ma dia, jawab Indra ketus. WHAT ??? Ahmad
kaget. Iya, gw Cuma isenk aja, siapa coba yang mw ma cewek yang mudah diajak
jalan. Udah tw ngelanggar hukum syara’, gak sesuai aturan kampus, masih ja luluh
dengan satu kerlingan mata gw yang tajam. Kalau dia kegoda, bukan salah 9w
donk. Ini resiko orang yang berwajah bonafit dan berpantat berasap (maksudnya punya motor yang knalpotnya berasap yang udah
ngerusak ozon). Loe tw gak kalau dia itu salah satu dari ratusan cewek
yang gw ajak jalan, n seharian ni ada 2 cewek yang gw ajak, ceweknya ja yang
bego n mudah diboongin dengan GoMBALAN maut gw. Kalau loe mau jalan ma dia, sok
We. 9w udah bosen juga. Pengen ganti yang baru. Siapa tau, ada yang bisa
ditaklukkan lagi, kan lebih menantang.
Astaghfirullahal’azim. Indra, akhwat kita tu
udah baik, berkerudung, lemah-lembut, berjilbab pula, masih ja kau bernafsu
menggodanya. Dimana kau letakkan otak kau. Kasihan juga cewek kau, orang tuanya
nguliahin dia disini biar tambah baik, kaunya malah ngerusak nak orang.
Digombal, dikasih janji palsu, baru diobral sama orang lain. Tak pelak kah kau
berfikir kalau saudara perempuan kau yang dimainin cowok lain.
Udah ah, 9w ngantuk. Tukas Indra
Kau payah bro, dikasih tau yang baik. Ada ja
alasannya buat menghindar.
Tililililit tililililit... Suara hp Indra
berbunyi, padahal baru menunjukkan pukul 02.35 dini hari. Gak masalah sech,
sekalian tahajjudan. Ternyata telpon dari kakak tertuanya. Terdengar dari
seberang kakaknya menelpon sambil menangis, yang kabarnya kakaknya bercerai
gara-gara sudah 5 tahun pernikahan masih belum dikaruniai anak.
Bak mendengar petir menyambar, Indra kaget.
Begitu cepatkah, ia mendapatkan balasannya. Padahal baru semalam ia diingatkan
sahabatnya. Tapi, kenapa harus kakaknya, kenapa harus orang yang dia sayang,
kenapa bukan orang lain, kenapa ya ALLAH.
“ALLAH
tidak akan membebani suatu kaum diluar kadar kemampuannya”. ALLAH itu maha
adil, dia tau apa yang terbaik untuk hambanya. Mungkin inilah yang terbaik.
“katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar
mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu
lebih suci bagi mereka. Sungguh ALLAH mengetahui apa yang mereka perbuat”.
Demikianlah khotbah jum’at yang baru saja dilontarkan Indra.
Sob, bantu aku buat istiqomahya, ujar Indra
setelah sholat selesai. Dengan senyum 2cm kekanan, 2cm kekiri ditahan 7 detik.
INSYAALLAH balas Ahmad.
Oh indahnya.....
0 komentar:
Posting Komentar